Posts

Showing posts from December, 2014

Surat Imajiner Pemilik Hati

Image
Tulisan ini aku awali dengan kata “maaf”. Maaf , karena dulu aku pernah memasuki kehidupanmu tanpa izin. Pemilik hati dari salah satu sosok hebat sepertimu yang seharusnya tidak boleh aku singgahi. Setidaknya bagiku, dirimu adalah cerminan dari seseorang yang telah melewati fase diantara masa romansa remajanya menuju  kedewasaan. Dan apa kiranya maksudku menulis memoar seperti ini? Bukan sikap penyesalan bagiku, atau bentuk permohonan agar kita merasakan kembali masa-masa kita bersama. Ini hanyalah caraku untuk menenangkan hati, yang selama ini belum bisa sepenuhnya lepas dari pengharapan selain-Nya. Tidak perlu kamu membalasnya, karena aku tidak menuntut jawaban darimu. Aku hanya perlu memastikan tulisan ini sampai kepadamu, terlebih jika sempat membacanya. Karena satu hal itu yang membuatku kembali tenang.. Aku tahu bahwa dari setiap orang yang kita jumpai, Tuhan akan mengajarkan kepada kita satu pelajaran hidup. Tidak peduli siapapun itu. Entah dari pemulung di pinggir ...