Posts

Showing posts from August, 2017

Pulang

Image
Sejak Februari tahun 2017 ini, pulang adalah hal yang berharga bagi saya. Beban SKS yang mengharuskan saya magang di dua perusahaan diantara dua pulau berbeda dalam 6 bulan, kemudian akan disambung lagi KKN PPM UGM yang entah dapat plotingan di daerah mana, menjadikan rindu orang-orang rumah semakin membuncah. Sebenarnya sebelum ini pun, saya pernah hidup satu tahun di luar kota, jauh dari keluarga meski dengan sebab yang sama. Di Bogor kala itu, empat tahun lalu. Setidaknya, untuk kedua kali.. rindu itu telah terlatih dengan jarak. Maka kepulangan adalah satu hal yang ditunggu-tunggu. Jarang bertemu, namun sering telpon, dan dekat di doa. Saya nggak akan lagi mengatakan dekat di hati, apalagi menyimpannya di kalbu. Karena sifat hati itu bolak-balik. Semudah Dia membalikkan perasaanku padamu waktu itu, empat tahun lalu sebelum berganti nominal tahun masehi. Saya belajar tegar, karena itulah balasan setimpal jika menggantungkan harapan selain-Nya. Galau Rindu Rumah @Sangatta,

Cerita Hijrah: Ketika Diuji dengan Kepopuleran

Image
Saya mahasiswa aktif semester 7 di Universitas Gadjah Mada, yang sebentar lagi akan mengambil KKN PPM (Kuliah Kerja Nyata – Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat). Saya masih ingat awal-awal ketika menjadi maba di Kampus Bulaksumur ini. Berawal dari tulisan yang ngehits pada jamannya, yaitu “Sebungkus Nasi Rames yang Mengantarku ke UGM” lalu beberapa orang terdekat meminta saya sharing pengalaman, motivasi, ke acara-acara yang notabene banyak pelajar SMA/SMK. Disaat yang sama, saya juga mulai mau belajar ngaji di pondok sampai Rumah Tahfidz. Dan disaat itulah Allah kasih ujian.. Majalah Swara Cinta, Dompet Dhuafa   Ya. Saya masuk majalah. Nggak tanggung-tanggung, majalah nasional yang dikelola khusus oleh Dompet Dhuafa. Mulai deh setelah itu karena saking bangganya, lalu upload di semua social media dengan caption yang intinya, meninggikan diri sendiri. Kalau inget ini malu. Karena diluar sana sebenarnya masih banyak mahasiswa yang lebih layak diteladani ketimbang saya.

Bicara Jodoh: Kekhawatiran itu Pekerjaan Syaitan, Prasangka Baik itu Petunjuk Allah

Image
“ Perjuangkanlah dia, sebelum diperjuangkan orang lain ..”. Kalimat barusan sering saya baca di beberapa meme tentang nikah muda, semangat menyegerakan halal, dan sejenisnya. Seakan-akan ingin menyampaikan bahwa jodoh itu layaknya meng- apply lamaran magang: first come, first serve . Jodoh itu bukan bicara siapa cepat, dia dapat. Kalau mengacu ke kalimat pertama paragraph ini, maka yang jadi jodoh adalah pacar pertamanya, dong? Cinta monyetnya, kan? Padahal sudah berapa banyak mantan yang dihasilkan dari pacaran monyet? Banyak. Untung saya nggak. Haha. Jadi saya nggak punya kekhawatiran, trauma yang berlebihan karena masa lalu, meski saya pernah belajar memahami karakter perempuan setelah mengenal seseorang. Alhamdulillah. Kekhawatiran itu pekerjaan syaitan. Jika kita cerna mentah-mentah memang benar, kalau nggak diperjuangkan si dia yang diidam-idamkan mana bisa jadi jodoh kita? Saya memahami persoalan sejuta umat ini dengan sederhana. Bolehlah calon jodoh kita diperjuangkan dul