Gowes Jelajah Kawasan Menoreh Kulon Progo
Minggu 24 Maret 2019,
saya berkesempatan mengikuti event
Dinas Pariwisata DIY bertajuk Jelajah Alam Kawasan Menoreh. Pertama kali
mengetahui event ini adalah dari grup
gowes di WhatsApp eNTe Jogja.
Terhitung sudah dua kali saya bersepeda ke Nglinggo, sebelumnya 4 tahun lalu
saya dan teman-teman eNTe gowes untuk mengisi hari libur 17 Agustus 2015. Nah
kebetulan baru sekarang saya bisa napak tilas jalur gowes menanjak yang pertama
kalinya. Iya, waktu itu untuk pertama kali saya dihajar tanjakan jalanan Dekso
Samigaluh habis-habisan sampai tetes keringat terakhir.
Kebun Teh Nglinggo, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo |
Berhubung jarak dari
rumah ke lokasi start yang cukup jauh, saya berinisiatif berangkat lebih pagi
tepat 04:45. Selain karena jauh, pertimbangan lain adalah start gowes di
Lapangan Desa Gerbosari, Samigaluh, Kulonprogo. Walhasil, sebelum start saya
harus melalui tanjakan Dekso Samigaluh yang terkenal ekstrim itu. Sepanjang 38
km dari rumah jalurnya manusiawi, datar-datar saja sesekali nanjak dikit. Nah
ketika baru memasuki kawasan Samigaluh, kesabaran benar-benar diuji. Perlu 11.5
km melalui jalan Dekso Samigaluh menuju ke tiitik start, dimana 70% tanjakan,
dan sisanya turunan.
Empat jam lima belas
menit kemudian, atau tepatnya 09:00 pagi saya sampai ke titik start. Sayangnya,
zonk! Tidak ada panitia yang tersisa
di titik start untuk saya tanyai rutenya lewat mana. Untung saja ada barengan
goweser lain yang bernasib sama gara-gara tidak ikut loading (jasa angkutan truk). Beruntung saja saya punya pengalaman
sebelumnya melalui jalanan Dekso Samigaluh ini. Dari titik start masih harus
gowes sejauh 6.6 km menuju Tritis, Ngargosari, Samigaluh yang sekaligus menjadi
titik finish Gowes Jelajah Wisata Nglinggo.
Alhamdulillah di Tritis Ngargosari Samigaluh
ini, sejauh 4 km berhasil saya lalui terhitung dari titik start. Papan penunjuk
di bawah ini sekaligus menegaskan bahwa tempat finish semakin dekat. Naasnya,
jalanan disini sungguh tidak manusiawi. Elevasinya edan! Jalan dengan
kemiringan hampir 45˚ harus dilalui para peserta termasuk saya. Untung saja ada
panitia yang peka untuk menawari jasa loading
sampai atas. Alhamdulillah, sekali lagi.
Selamat Datang di Wisata Alam Nglinggo |
Terima kasih kepada
panitia atas tumpangan mini truck
yang membawa saya kembali ke tempat ini. Selamat datang di Desa Wisata
Nglinggo, begitu sambutan pada gapura kayu yang menandakan semakin dekat ke
lokasi finish dan juga Kebun Teh Nglinggo. Asik!
Gapura Tradisional Desa Wisata Nglinggo |
Meski tinggal 2 km lagi
menuju finish, tapi.. jalanannya masih tak manusiawi. Nanjak terus, bos! Nikmati
saja, hitung-hitung kalau pulang nanti tinggal ndronjong hehe. Dan akhirnya, foto di lokasi ini menandakan bahwa
saya sudah sampai finish dan no more
tanjakan.
Alhamdulillah Finish |
Sembari menunggu undian
doorprize, saya sempatkan istirahat
sholat dan makan siang. Alhamdulillah, beli 3 tiket tidak ada satupun yang
tembus. Saya jadi bersyukur setelah tahu goweser samping saya memborong 10
tiket dan sama-sama zonk. Memang,
untuk acara sekelas Dinas Pariwisata DIY, baru kali ini tiketnya murah cuma Rp
11.000. Flashback sedikit ya.
Makanya, ketika saya menghubungi Dinas Pariwisata DIY kuotanya langsung habis.
Lha banyak yang borong kok. Lalu saya diarahkan untuk beli tiket di Dinas
Pariwisata Kulon Progo. Motoran sampai Wates sana juga sama-sama kĕwĕr.
Baiklah, kembali ke
Nglinggo. Selesai acara Jelajah Alam Kawasan Menoreh, saya menyempatkan
sebentar untuk berswafoto. Selain di Kebun Teh Nglinggo, ada juga spot menarik
di Puncak Isis, Gardu Pandang Nglinggo, atau bisa ke Puncak Widosari. Sayangnya
saya tidak sempat berkunjung ke tiga spot tersebut karena jaraknya lumayan dan
harus menanjak lagi. Berbekal Canon SX260 dan tripod, saya mengabadikan
beberapa foto berikut ini:
Kebun Teh Nglinggo |
Yang hobi downhill, bisa juga foto-foto ala Kurt
Sorge:
Downhill di Kebun Teh Nglinggo |
Eksotisme kawasan
Menoreh memang tidak ada habisnya. Selalu ada keindahan alam Kulon Progo atas
anugerah dan kemurahan Tuhan Yang Maha Esa. Event Jelajah Kawasan Menoreh hanyalah salah
satu cara untuk mempromosikan wisata daerah setempat. Sebagai blogger, kita
bisa mengambil peran untuk menyebarluaskan tujuan wisata menarik dan instagramable
fotogenic. Mari ambil peran, dan
selamat menunggu akhir pekan!
Comments
Post a Comment
Pembaca yang cerdas tentu berkomentar dengan baik dan sopan. Terimakasih sudah mampir! :)