Bergeraklah, Karena Diam Itu Mematikan
Masing-masing telah menyadari
bahwa setiap pencapaian pasti melalui prosesnya. Kita sama-sama bergerak,
meninggalkan diam yang dianggap emas, namun sebenarnya dalam diam hanya akan
mematikan langkah. Karena tidak selamanya dunia memperlakukan sikapnya yang
sama dengan hari ini, atau bahkan detik ini. Adapun akhirat juga selalu menanti
kedatangan kita, dengan jalan malaikat-Nya menjemput nyawa, kapan saja. Siapkah
hanya berbekal seadanya?
“Bukan kesulitan yang membuat kita takut,
tapi ketakutan yang membuat kita sulit. Karena itu, jangan pernah mencoba
menyerah, dan jangan menyerah untuk mencoba. Jangan katakan pada Allah aku
mempunyai masalah yang besar, tapi katakan pada masalah bahwa aku punya Allah
Yang Maha Besar.” – Ali bin Abi Thalib
Untuk setiap mimpi yang
kian meredup, sadarilah bahwa kita hanya perlu untuk berpindah. Menghidupkan
mimpi itu ke dalam lingkungan yang lebih membangun, bersama mereka yang selalu
mempunyai cahaya harapan akan kebahagiaan esok pagi. Untuk semua pasang mata
yang menaruh harapan akan masa depanmu, berjanjilah untuk menjadi alasan
kebahagiaan mereka. Pegang erat janji itu, dan simpan dalam-dalam di hatimu.
Kelak kamu akan mengerti ketika kejenuhan datang, suara kecil janjimu itu adalah
pengingat. Orang-orang yang kau sayangi akan selalu hidup, dalam janji yang kau
tanam di dasar hati.
Lalu, kenapa masih diam
disini? Kadang, kita perlu pergi keluar untuk melihat dunia lebih luas lagi. Merasakan
bahwa kuasa-Nya sangat besar, agar rasa syukur itu senantiasa menghinggapi
setiap sendi dalam jiwa ini. Melangkahlah dengan perlahan-lahan namun pasti,
demi seseorang yang ingin kau jemput sebagai bagian dari mimpi masa depanmu.
Demi seorang pasangan hidup yang menemani sepanjang hirupan napas di dunia, sebagai
cermin untuk menentukan baik dan buruknya kamu, dan kelak dia akan menjadi cahayamu
ketika menjumpai akhirat. Jangan tergesa-gesa, karena akan kamu temui sendiri
makna di setiap perjalanan hijrahmu. Bukankah kepompong harus menunggu sekian
minggu untuk menjadi kupu-kupu? Biarkan Allah menuntun jalan hidupmu, namun
jangan kau biarkan silau dunia mengajakmu mengalir begitu saja. Ikat dengan
iman, sebagai pondasi yang kuat selama membangun mahkotamu.
Surga dalam diam, kadang
banyak orang menyebutnya, comfort zone.
Diam, bukan hanya dalam arti sesungguhnya yang tak bergerak. Surga dalam diam
membiarkanmu tetap bergerak, namun hanya untuk kesia-siaan semata. Demi
mengejar nafsu, ambisi yang tak didasari iman, dan pada akhirnya menjurumuskan
beberapa orang yang kini berada di balik jeruji besi. Bergerak bukan hanya
sekedar bergerak. Kita harus tahu dimana tempat yang akan kita tuju. Sebagai
manusia yang tinggal sementara di dunia, tentu akhirat adalah tujuan
sebenarnya. Mimpi yang didasari kekuatan hati, dibentengi oleh iman, dikembangkan
karena bakat anugerah-Nya, kelak akan membuat kita bergerak sesuai keinginan
diri dan segaris dengan tuntunan-Nya.
Sumber disini. |
Demi segala mimpi yang
tertulis di proposal hidupmu.. Bergeraklah! Karena diam tak selamanya emas.
Karena diam tak lagi dianggap cara yang pantas. Bergeraklah! Karena sekarang
kamu mengerti bahwa: diam itu, benar-benar mematikan.
Andi Sujadmiko, 13 Agustus 2015.
Comments
Post a Comment
Pembaca yang cerdas tentu berkomentar dengan baik dan sopan. Terimakasih sudah mampir! :)