Hobby, Cara Kita Menikmati Hidup
Saat hari-hari terakhir
magang di PT. Kaltim Prima Coal (KPC) bulan Mei tahun lalu, saya menyempatkan
diri menemui Manager Haul Truck – Mining Support Division untuk pamitan,
mengucapkan rasa terima kasih, serta meminta nasehat kepada beliau. Salah satu
nasehat beliau yang saya ingat adalah, “Jika saya akan merekrut Anda, saya akan
bertanya 2 hal. Apa organisasi Anda? Apa hobby Anda?”. Sejenak saya cerna
maksud beliau, banyak benarnya juga. Kalau bicara pengalaman organisasi, jelas
hal itu akan jadi poin plus ketika diwawancara dan akan membantu kita saat
terjun ke dunia kerja. Nah kalau soal hobby, apa ada kaitannya?
Masih soal pamit-pamitan,
nasehat seorang senior manager tentang 2 pertanyaan ‘rahasia’ tadi ada benarnya
saat mengenal Superintendent Electronic Haul Truck – Mining Support Division,
PT. KPC. Seorang lulusan S1 Tenik Mesin & Master ITB yang low profile, grapyak, bahkan tak segan sering meminta
masukan dari semua kalangan demi kemajuan divisi yang dipimpinnya. Meski tidak
mengenal begitu dekat, tapi saya tahu bahwa beliau ini suka sekali bersepeda downhill, baik pakai yang full suspension maupun hardtail. Mungkin ya itulah rahasianya
kenapa ketika setiap meeting pagi selalu semangat, terutama di hari Senin. Ada
juga salah seorang Scheduler PT. KPC yang punya hobby gaming sejenis DOTA. Prestasi terbaiknya pada tahun lalu kebetulan
saat saya magang, yaitu mewakili Asia Tenggara untuk ikut lomba game tersebut di Jepang. Menarik, bukan?
Perlu diketahui, dalam menyalurkan hobby ini diluar jam kerja ya hehe. Hal
serupa juga banyak saya temui ketika bersama-sama bersepeda downhill dengan orang-orang yang
notabene ‘sudah jadi orang’, misal owner rumah makan ayam geprek, owner salah
satu agen resmi Bright Gas Pertamina, pengusaha sablon, dan banyak lagi.
Faktanya, kebanyakan dari mereka yang terlihat serius dengan hobinya (downhill) ternyata juga serius dengan
hidupnya. Bener apa betul?
Baik, terlepas apapun
jenis hobby kita, baik itu bersepeda, mendaki, fotografi, dan sebagainya..
itulah cara agar hidup kita lebih hidup. Kalau bicara lagi soal hobby sepeda downhill, ini bagi saya special. Karena
hobby ini bisa mengaktifkan hormon adrenalin yang berfungsi mempercepat
metabolisme tubuh, misalnya seperti memecah glikogen menjadi gula dalam darah
atau disebut sebagai glikogenolisis,
sehingga mampu menaikkan kadar gula dalam darah. Selain itu insyaAllah dapet
saudaranya banyak, karena ada tagline yang populer di kalangan pesepeda, yaitu
“Satu Sepeda Sejuta Saudara”. Terbukti ketika saya bawa sepeda dengan merk
Polygon ke Bandung selama magang disana, mudah untuk cari teman sesama Polygon
user karena memang sudah ada wadahnya. “Hobby kami biasa, tapi dilakukan oleh
orang-orang yang tak biasa”, begitu kata Pak Fachrudin goweser Bandung.
Gara-gara teman-teman
KSPI Bandung, saya juga bisa explore jalur downhill Cikole, dan test ride
sepeda enduro impian: Polygon Collosus N9 XX1. Maka nikmat Tuhan manakah yang
kau dustakan?
Jadi, gimana? Sudah menemukan hobby kamu, teman-teman? Terus ditekuni saja, siapa tahu kelak jadi seorang expert dan bisa nambah income karenanya. Punya hobby yang dibayar tentu hal yang menyenangkan.
Comments
Post a Comment
Pembaca yang cerdas tentu berkomentar dengan baik dan sopan. Terimakasih sudah mampir! :)